Artikel ini adalah hasil terjemahbebas saya dari sini. Ini karena hal didalamnya mencuri perhatian saya jauh jauh hari mengenai dunia tulis; bagaimana membuat tulisan bagus tapi dengan waktu yang relatif cepat. Apakah itu puisi, artikel ini itu, proposal, novel dan lain-lain. Ini karena dinamisnya dunia tulis era sosial media sekarang . Semua harus serba cepat. Ya, saya menuliskan ini mungkin juga sebagai pengingat saya nanti, kalau-kalau saya terkesan cuman ngomong doang atau gak produktif nulis suatu harinya he-he. Yang jelas tips ini berguna buat orang yang mempunyai passion pada dunia tulis.

*

Tidak jarang memang hal terburuk dari bagian dari menulis e-mail, proposal, dan lainnya adalah memulainya. Dan untuk mengatasi kesulitan tersebut kita harus melakukan pendekatan sebagai pengelolaan tugas. Entah dari penyair, penulis dan guru. Betty Sue Flowers melihat bahwa untuk mendapat hal itu bisa terjadi, setiap kita harus membayangkan langkah-langkah sebagai bagian empat karakter berbeda ke dalam otak kita. Ini dia!

Pertama, jadilah Orang gila (Madman). Tentu bukan orang gila dalam makna sebenarnya. Tetapi kita harus ‘gila’ memulai dengan rajin mengumpulkan penelitian dan bahan bahan proyek tersebut. Kemudian rajin mencatat kutipan dan sumber sesuai dengan topik yang kita pilih sebelumnya.

Gambar

Kedua, jadilah arsitek (architect). Kedengarannya keren ya? Okeh. Abaikan. Well, maksud langkah kedua ini kita harus bisa mengorganisir ke’gila’-an data yang sebelum ini kita cari. Entah dengan cara random ataupun directly to topic point of view ke dalam kerangka (outline). Ini biasanya digunakan agar tulisan kita tidak lari kemana-mana. Kalau di novel setiap adegan per adegan di suatu babnya jelas, Kalo dikarya ilmiah isi bab dan sub bab. Atau juga puisi agar jelas pesan yang ingin disampaikan apa. Kemudian, menyaring ide-ide tersebut menjadi tiga proposisi utama. Proposisi ini biasanya digunakan untuk awal tulisan.

Ketiga, jadilah tukang kayu (carpenter). Lho! Kok tukang kayu? Iya, kita ngambil etos atau cara kerjanya aja. Setelah tadi udah ngumpulin bahan dan rencana, sekarang inilah waktunya kita action nulis. Mengikuti perencanaan arsitek tadi, dan write as quickly as possible — without worrying about perfecting your prose. Ya, nulis secepat yang kamu bisa. Gak perlu musingin kata perkatanya dulu, kerapihan apa lagi. Ya kaya saya nulis artikel inilah kira-kira he-he

Keempat, atau terakhir dari langkah menulis ini: jadilah hakim (Judge). Ya, ditahap terakhir ini jadilah hakim yang seadil-adilnya untuk mengedit; mengedit tulisan kita sendiri. Kalau ada bagian yang tidak berpengaruh dalam suatu pesan ingin disampaikan. Replace aja. Entah dialog-dialog cerpen atau novel kamu. Tentunya juga, adegan per adegannya. Terus kalo untuk mau yang nulis non-fiksi kaya artikel, esai, skripsi. Coba deh tanya diri sendiri: udah sesuai belum sama isi tulisan sama kerangka yang udah ditentuin sebelumnya?

Nah kalo udah, tinggal poles deh kata perkata, paragrafnya dan kalimatnya agar enak dibaca orang. At least  kalau puisi, karena puisi modern sekarang cenderung bebas. Ya gimana kita kreatifnya kita ngolah aja. Depend on you. Pokoknya fokus dan jelas isi pada satu jenis tulisan yang ingin kamu tulis.

Terus juga, biasanya ada yang udah mandek duluan nih pas nulis. Udah ngerasa kalah duluan-lah de el el. Pokoknya tulis aja yang bisa kita tulis. Tulisan buruk lebih baik dari pada nggak ada sama sekali. Sering denger ini kan. Nah, kalo udah selesai. Tinggal dirangkai-rangkai deh kepingan ide-ide itu. And you win!

*

Semoga bermanfaat. Kalo ada yang mau sharing tentang hal lain atau nambahin sesuatu. Bisa kok. Tinggal tulis di kolom komen dibawah ini aja.